Pelatihan Children Safety School Framework (CSSF) untuk 8 Sekolah Dasar di Kabupaten Bogor
Bogor, 19 Februari 2025 – Pelatihan Children Safety School Framework (CSSF) resmi dimulai hari ini dengan melibatkan 8 sekolah dasar di Kabupaten Bogor. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, pada 19-20 Februari 2025, bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan implementasi kerangka kerja keselamatan anak di sekolah serta menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, dan ramah bagi peserta didik.

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Yayasan Warga Upadaya (YWU) Bogor sebagai mitra dari ChildFund International, yang berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak. Dalam kegiatan ini, hadir sebagai fasilitator Asep Koswara, M.Si, dari Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas SPAB), yang memberikan materi dan panduan mengenai penerapan konsep keselamatan anak di sekolah.
Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan dari SDN Pakansari 01, SDN Curug, SDN Curug Raya, SDIT Al Fath, SD Al Azhar Asyifa Budi, SD Mardi Waluya, SDS Muhammadiyah, serta satu sekolah lainnya. Para peserta terdiri dari guru dan tenaga kependidikan yang memiliki peran penting dalam menciptakan dan menerapkan sistem perlindungan anak di sekolah masing-masing.
Membangun Lingkungan Sekolah yang Aman dan Ramah Anak
Selama pelatihan, para peserta dibekali dengan berbagai strategi dan praktik terbaik dalam mengidentifikasi, mencegah, serta menangani risiko yang dapat mengancam keselamatan anak di lingkungan sekolah. Program ini juga mendorong sekolah untuk mengembangkan kebijakan perlindungan anak yang komprehensif, guna memastikan setiap siswa merasa aman dan nyaman dalam proses belajar mengajar.
Fasilitator Asep Koswara menekankan bahwa keselamatan anak di sekolah bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi melibatkan seluruh elemen sekolah, termasuk kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, siswa, dan orang tua. “Membangun budaya perlindungan anak di sekolah memerlukan komitmen bersama. Guru harus menjadi garda terdepan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak,” ujarnya.
Harapan Sekolah untuk Implementasi SPAB
Salah satu peserta dari SDN Curug, Bapak Galuh menyampaikan harapannya agar implementasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) mendapatkan dukungan penuh dari kepala sekolah. Dengan adanya dukungan dari pimpinan sekolah, diharapkan program SPAB dapat diterapkan secara optimal dan menjadi bagian dari kebijakan sekolah dalam jangka panjang.
“Kami berharap kepala sekolah benar-benar mendukung penuh implementasi SPAB ini, karena tanpa dukungan dari pimpinan, program ini tidak akan berjalan maksimal. Keselamatan dan kesejahteraan anak harus menjadi prioritas utama di sekolah,” ujar salah satu guru peserta pelatihan.
Antusiasme Guru dan Harapan untuk Keberlanjutan Program

Para guru yang mengikuti pelatihan ini menunjukkan antusiasme yang tinggi, menyambut baik materi yang diberikan dan berharap adanya kelanjutan dari pelatihan ini di masa mendatang. Mereka juga menginginkan agar Yayasan Warga Upadaya tetap konsisten dalam mendampingi sekolah-sekolah yang telah diintervensi, sehingga implementasi CSSF dapat berjalan secara berkelanjutan.
“Sangat bermanfaat bagi kami sebagai tenaga pendidik. Kami berharap ada tindak lanjut dari pelatihan ini, agar kami tidak hanya memahami teori, tetapi juga bisa mengimplementasikan secara nyata di sekolah kami dengan pendampingan yang berkelanjutan,” ungkap salah satu peserta.
Menuju Pendidikan yang Lebih Aman dan Inklusif
Pelatihan CSSF ini merupakan bagian dari upaya membangun sistem pendidikan yang lebih aman, peduli, dan responsif terhadap kebutuhan anak. Dengan adanya keterlibatan aktif dari para peserta, diharapkan implementasi Children Safety School Framework dapat berjalan optimal di masing-masing sekolah, menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih melindungi dan memberdayakan anak.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan komunitas, penerapan konsep sekolah ramah anak dan aman bencana akan semakin kuat. Harapannya, program ini tidak hanya meningkatkan kesadaran, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.